Agen Togel Online Indonesia Terpercaya | - Pangerantoto.com

Bandar togel online, Togel Hongkong Singapura Terbaik Teraman & Terpercaya. Hasil Togel Hongkong, Singapura, MGM, Damascus, Hainan, Denmark, Bahama, Oregon

Breaking

Minggu, 25 Maret 2018

Maret 25, 2018

Kenal Lewat Medsos, ABG di Tangsel Diperkosa di Kebun

Kenal Lewat Medsos, ABG di Tangsel Diperkosa di Kebun

 Jakarta - Remaja berinisial STY (15) ditangkap Satreskrim Polres Tangerang Selatan. Dia ditangkap karena memperkosa gadis berusia 14 tahun di kebun.

"Korban diajak keliling keliling dan pada saat sampai kebun, korban ditarik dan dipaksa oleh terlapor untuk melakukan hubungan intim," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho dalam keterangannya, Senin (26/3/2018).


Pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu (24/3) malam. Saat itu, korban yang baru kenal lewat media sosial dengan pelaku dijemput menggunakan sepeda motor.

Setelah diajak berkeliling, pelaku lalu membawa korban ke belakang kantor kelurahan di Tangsel. Korban sempat melawan saat hendak diperkosa.

"Korban berusaha melawan namun tidak bisa, dan korban juga diancam untuk dibunuh. Karena ancaman tersebut korban akhirnya pasrah kemudian korban ditelanjangi oleh terlapor dan melakukan hubungan intim," ujarnya.


Korban lalu melapor ke orang tuanya. Selang sehari setelah kejadian, pelaku ditangkap polisi.

Polisi menjadikan hasil visum dan pakaian korban sebagai barang bukti. Pelaku terancam pasal 81 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. 

Kamis, 22 Maret 2018

Maret 22, 2018

Bos Twitter: Bitcoin bakal Jadi Mata Uang Dunia

Ilustrasi Bitcoin. Foto: Australia Plus ABC

 Jakarta - Jack Dorsey, pendiri sekaligus CEO Twitter ini mengatakan, Bitcoin akan menjadi satu-satunya mata uang di dunia dalam sepuluh tahun mendatang.

Dalam sebuah wawancara, CEO dari Twitter ini tampak sangat yakin bahwa Bitcoin akan keluar dari dari tren buruknya dalam beberapa bulan terakhir ini. Nantinya, ia memprediksi bahwa mata uang digital tersebut akan benar-benar diterapkan dimana-mana



"Dunia akan memiliki sebuah mata uang tunggal, internet akan memiliki mata uang tunggal. Secara pribadi saya yakin itu akan menjadi Bitcoin. Mungkin hal tersebut akan terjadi dalam waktu sepuluh tahun, namun bisa lebih cepat dari itu," ujarnya, seperti SAHABATPANGERAN kutip dari Tech Crunch, Kamis (22/3/2018).

Pria yang juga menjabat sebagai CEO Square, perusahaan fintech asal Amerika Serikat ini berpendapat, bahwa seiring berjalannya waktu, Bitcoin akan menjadi lebih baik terutama mengenai teknologinya. Hal tersebut merujuk pada anggapan yang menyatakan cryptocurrency belum memiliki kapabilitas untuk menjadi mata uang yang efektif.



"Ini akan lambat dan mahal, namun dengan semakin banyaknya orang-orang yang memilikinya nanti, hal tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dengan teknologi baru yang mampu menyokong blockchain lebih baik, Bitcoin akan lebih mudah untuk dijangkau," kata Dorsey.

Dukungannya terhadap Bitcoin pun tidak hanya lewat kata-kata semata. Pekan lalu, pria pemilik akun Twitter @jack ini telah menginvestasikan USD 2,5 juta untuk Lightning Labs, startup yang fokus pada protokol bernama Lightning Network yang bekerja pada pembayaran melalui cryptocurrency, termasuk Bitcoin.



Selain itu, ia juga berniat untuk terus mendukung Bitcoin melalui Square yang menyediakan layanan metode pembayaran. Tahun lalu, Square Cash sudah menambahkan cryptocurrency tersebut dalam sistemnya, dan sudah dapat diaplikasikan oleh para user dari fintech yang didirikan oleh Jack Dorsey dan Jim McKelvey pada 2009 lalu.
Maret 22, 2018

Driver Go-Jek Sumbang Rp 8,2 Triliun Ekonomi Nasional

Foto: Ardian Fanani

 Jakarta - Kehadiran Go-Jek telah memberikan dampak pada perekonomian masyarakat. Bahkan, kontribusi ekonomi dari layanan ride sharing besutan Nadiem Makarim itu mencapai triliunan rupiah.

Informasi ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LB FEB UI). Pihak LB FEB UI menggelar riset untuk melihat dampak sosial ekonomi yang diperoleh masyarakat luar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan menggunakan studi kasus pada Go-Jek. 

"Riset ini penting dilakukan agar pengambil kebijakan dan pendekatan program-program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran," kata Turro S Wongkaren PhD, Kepala LD FEB UI dalam keterangan resminya, Kamis (22/3/2018). 


Mitra Go-Ride Sumbang Rp 8,2 Triliun ke Perekonomian Nasional




Riset tersebut dilakukan pada Oktober hingga Desember 2017, melibatkan 7.500 responden dari sembilan wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Bali, Makassar dan Balikpapan. 

Mereka menggunakan metode kuantitatif dengan wawancara tatap muka yang menggunakan metode sampling pencuplikan acak murni atas mitra pengemudi roda dua (3.315 responden) dan mitra UMKM (806 responden) dan konsumen (3.465 responden) yang aktif falam satu bulan terkahir. 

Dalam hasil riset tersebut, Go-Jek dinilai telah berkontribusi Rp 8,2 triliun per tahun untuk perekonomian nasional dari penghasilan mitra pengemudi roda dua (Go-Ride). Go-Jek pun dinilai telah mengurangi tekanan pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja, terutama mereka yang tingkat pendidikannya SMA sederajat dan perguruan tinggi.

Para mitra pengemudi layanan Go-Ride pun dilihat telah merasakan adanya peningkatan kesejahteraan yang menjadi roda penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.  


Mitra Go-Ride Sumbang Rp 8,2 Triliun ke Perekonomian Nasional


Hasil riset ini pun turut menilai layanan Go-Food mendukung pelaku UMKM untuk go online. Dampaknya meningkatkan volume transaksi, membuka akses langsung ke konsumen serta meningkatkan aset usaha. Diperkirakan, terdapat tambahan Rp 1,7 triliun per tahun dari Go-Food.

Untuk konsumen Go-Jek, sebagian besar responden menyatakan kehadiran aplikasi Go-Jek meningkatkan kualitas hidup mereka yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Responden pun menilai Go-Jek aman dan nyaman. 

"Go-Jek merupakan bagian dari disruptive force di Indonesia. Sebagaimana semua disruptive force akan ada pergeseran di dalam konsumsi dan ketenagakerjaan pada masa awal. Namun diperkirakan pergeseran tersebut tidak akan berlangsung lama sehingga manfaat netto keberadaaan Go-Jek pada perekonomian akan terus meningkatkan di masa depan," kata Turro.

Rabu, 21 Maret 2018

Maret 21, 2018

Bank Mandiri Ganti Uang Korban Skimming Rp 260 Juta

Foto: Rengga Sancaya

 Jakarta - Sejumlah nasabah PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) di Surabaya kehilangan uang secara misterius di rekeningnya. Kehilangan ini diduga pencurian menggunakan modus skimming.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, perseroan telah mengganti seluruh kerugian uang nasabah yang hilang. 

"Seluruh nasabah Bank Mandiri yang jadi korban sudah diganti uangnya Senin malam sudah selesai, 140 nasabah totalnya Rp 260 juta," kata Rohan dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3/2018).


Rohan menjelaskan untuk mengurangi kejadian pencurian, Mandiri melakukan pemblokiran sementara untuk kartu-kartu ATM yang digunakan di mesin yang terindikasi skimming. Ini dilakukan untuk meminimalisir risiko hilangnya uang nasabah dalam jumlah yang lebih besar.

"Kita blokir dulu untuk mengamankan uang nasabah. Nanti nasabah pasti bertanya-tanya kan kenapa mesin ATM saya diblokir? Setelah ini kita verifikasi lagi dan bisa digunakan kembali. Untuk mengamankan saja," imbuh dia.


Rohan menjelaskan, mesin ATM yang dicurigai dipasangi alat skimming ini sudah dimatikan dan diperiksa oleh tim IT Bank Mandiri. Di Surabaya ada dua unit mesin yang sedang diperiksa salah satunya mesin di kantor sebuah media.

"Mesin kami offline kan, diperiksa fisik kita sedang cari ditaruh di mana saja alatnya itu. Kan ada di tombol angka, di bawah tudung penutup tombol di mana-mana makanya sekarang harus meraba-raba untuk mencari. Sekarang lagi diperiksa dan dibongkar," imbuh dia.
Maret 21, 2018

Hary Tanoe: Perindo Usung Jokowi di Pilpres 2019

Hary Tanoe: Perindo Usung Jokowi di Pilpres 2019

 Jakarta - Partai Perindo mendeklarasikan dukungannya kepada Joko Widodo sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Dukungan tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo langsung.

"Pada acara rapimnas ini kami ingin meneguhkan kembali untuk mencalonkan kembali Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden di dalam pesta demokrasi tahun 2019," ujar Hary Tanoe dalam sambutannya di Rapimnas II Partai Perindo, di Assembly Hall JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).

Hary Tanoe mengatakan dukungan itu diberikan agar pekerjaan yang selama ini telah dilakukan oleh Jokowi dapat diteruskan kembali. Baik kebijakan dalam sektor ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.


"Supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau yang selama ini telah berjalan ke arah yang baik tetap dapat kita teruskan," tutur dia.

Dalam sambutannya, Hary Tanoe juga menanyakan kepada kader-kader Partai Perindo yang hadir di rapimnas. Kader ditanya apakah setuju untuk mencalonkan Jokowi menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.

"Kalian setujukah mencalonkan kembali Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden? Setuju?," tanyanya.

"Setujuuu," teriak kader-kader yang memenuhi ruangan rapimnas.


"Terimakasih, Pak Jokowi ternyata kader partai Perindo mencintai bapak," sambut Hary Tanoe.

Mengakhiri sambutannya, Hary Tanoe juga mengajak kader Partai Perindo yang hadir untuk meneriakkan kata 'Presidenku', usai ia mengatakan 'Jokowi'.

"Jokowi," ucap Hary Tanoe.

"Presidenku," timpal seluruh kader yang hadir.
Maret 21, 2018

Bendera Malaysia Dikira Simbol ISIS, Pria Malaysia Diselidiki FBI

Bendera Malaysia Dikira Simbol ISIS, Pria Malaysia Diselidiki FBI

 Missouri - Seorang pria Malaysia di Kansas City, Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan hukum karena merasa didiskriminasi. Praktik diskriminasi itu dirasakan usai bendera Malaysia yang dipajangnya saat pesta kebun salah dikira sebagai simbol militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (21/3/2018), gugatan hukum diajukan seorang warga Malaysia bernama Munir Zainal yang berprofesi sebagai insinyur dan tinggal di AS. Gugatan ini terkait insiden yang terjadi saat Munir menggelar pesta di sebuah danau di Kansas, tahun lalu.

Saat itu, Munir menyewa sebuah danau rekreasional yang dikelola oleh Spirit Boeing Employees' Association (SBEA) untuk menjadi lokasi pesta kebun yang digelarnya. Kebanyakan dari 45 tamu yang hadir merupakan warga muslim dan beberapa wanita memakai hijab. 


Sebuah bendera Malaysia juga dikibarkan dalam pesta itu, untuk merayakan 60 tahun kemerdekaan Malaysia. Para tamu pesta bergiliran mengambil foto dengan bendera Malaysia itu. 

Pada September 2017, Munir menyadari dirinya dilaporkan ke Biro Investigasi Federal (FBI) terkait pestanya itu. Usut punya usut, seseorang yang disebut sebagai pegawai di danau rekreasional itu melapor kepada SBEA soal keberadaan kelompok yang 'berpakaian muslim' dan memajang 'sebuah bendera Amerika yang dinodai dengan simbol-simbol ISIS'.

Gugatan hukum menyebut orang yang melaporkan Munir adalah seorang park ranger atau penjaga kawasan danau itu. Park ranger ini menjadi salah satu tergugat dalam gugatan hukum Munir yang dilayangkan Jumat (16/3) lalu. SBEA juga menjadi pihak tergugat.


Dalam laporannya, park ranger yang tidak disebut namanya itu menyebut Munir dan tamu-tamunya memiliki sebuah bendera ISIS. Bersama pihak SBEA, park ranger itu melapor ke tim keamanan maskapai Spirit, yang kemudian melapor ke FBI. 

Sekitar sebulan kemudian, seorang agen khusus FBI mengabarkan kepada Munir soal penyelidikan yang telah dilakukan pihaknya. Agen FBI itu memberitahu Munir bahwa pihaknya menyatakan bendera yang dipermasalahkan adalah bendera nasional Malaysia. Kepada Munir, agen itu juga menyatakan niat untuk merekomendasikan kepada otoritas FBI agar penyelidikan diakhiri.

Namun pada Januari 2018, Munir mendapati dirinya dilarang menyewa fasilitas di kawasan danau rekreasional yang sama. Penyebabnya adalah insiden tahun 2017 yang menyeret dirinya. Merasa didiskriminasi, Munir yang didampingi Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) mengajukan gugatan hukum. 


Gugatan itu menekankan rasa cemas dan stres yang dialami Munir usai insiden di danau Kansas dan dirinya yang sempat diselidiki FBI. "Dia khawatir bahwa penyelidikan bisa berdampak pada status permanent residence miliknya yang sah," sebut dokumen gugatan itu.

"Dia juga merasa tertekan dan malu atas pengalamannya dituding hanya karena etnis, ras dan agamanya," imbuh dokumen itu.