Agen Togel Online Indonesia Terpercaya | - Pangerantoto.com

Bandar togel online, Togel Hongkong Singapura Terbaik Teraman & Terpercaya. Hasil Togel Hongkong, Singapura, MGM, Damascus, Hainan, Denmark, Bahama, Oregon

Breaking

Selasa, 06 Maret 2018

Smartphone Kelas Menengah Ramai Bertarung di Asia Tenggara

Foto: SAHABATPANGERAN

 Jakarta -
International Data Corporation (IDC) mengatakan peta persaingan pengiriman smartphone kelas menengah (midrange) di Asia Tenggara, begitu sengit sepanjang tahun 2017. Pada tahun kemarin, IDC mencatat pengiriman ponsel pintar di ASEAN hampir mencapai 100 juta unit.
Meski demikian, IDC mengatakan jumlah pengapalan ini justru turun kurang dari 1% dari tahun ke tahun (YoY). Lembaga riset tersebut mengkategorikan Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dalam laporan yang diterima SAHABATPANGERAN, Selasa (6/3/2018) pengiriman smartphone midrage tumbuh sebesar 53% dari tahun ke tahun, didorong oleh lima pemain tingkat teratas, yakni Samsung, Oppo, Vivo, Huawei, dan Apple.

 
Sementara untuk kelas low-end yang masih menempati sebagian besar pasar dengan pangsa 37%, handset midrange menghasilkan 27% (27,1 juta unit) dari total pasar dibandingkan dengan 2016 yang ketika itu di angka 17% (17,6 juta unit).
Dari laporan ini, IDC mengungkapkan bahwa Samsung mengambil posisi teratas untuk segmen midrange dengan jajaran Galaxy J yang harganya terjangkau. Sedangkan, Oppo dan Vivo terus memperluas kehadiran merek mereka dengan dukungan celebrity endorsment dan gencarnya aktivitas marketing, mendorong seri masing-masing, yaitu seri F dan V.
Sedangkan, Huawei bergabung dalam kompetisi melalui seri Nova dan menggunakan taktik yang sama seperti Oppo dan Vivo. Lalu, Apple di kelas menengah ini diwakilkan dengan iPhone 5, iPhone SE, dan iPhone 6.
 
Smartphone 4G
IDC mengatakan smartphone 4G tumbuh 44% dari tahun ke tahun, padahal permintaan ponsel fitur tersebut rendah. Sudah lama muncul, kata IDC, smarpthone 4G akhirnya menjadi sebuah standar di tahun 2017.
Smartphone 4G saat ini menghasilkan 82% (81,1 juta unit) dari total pasar dibandingkan dengan 2016. Saat itu, hanya 56% (56,2 juta unit). Vendor lokal dan beberapa pemain global masih mengirim smartphone 3G dan menargetkan segmen yang sangat mempertimbangkan soal harga. 

Dikatakan IDC pengadopsian ponsel 4G telah melamban dan tercatat hanya mendekati seperempat juta unit. Mereka tersedia terutama di kota-kota tingkat 1, di mana jaringan 4g lebih dapat diandalkan. Kota-kota tingkat lebih rendah terus memilih ponsel 2G.
Smartphone 4G telah tersedia di Thailand sejak 2016, untuk di Indonesia dan Filipina diperkenalkan pada akhir 2017.
 
Phablet 5,5-7 inch
Pengiriman phablet untuk ukuran tersebut tumbuh 71% tahun ke tahun (YoY) menandakan perubahan preferensi pada ukuran layar yang lebih besar. Pengiriman phablet menghasilkan 35% (35 juta unit) dari total pengiriman di 2017 dibanding 2016, di mana hanya 20% (20,5 juta unit).
Namun, smartphone dengan ukuran layar 5-5,5 inch masih memegang posisi lebih besar, yakni 50% (50,5 juta unit). Pertumbuhan pengiriman phablet didorong oleh perubahan kebiasaan mengkonsumsi medi dan juga para vendor yang memperkenalkan smartphone dengan bazel tipis tipis kepada pasar.

Samsung tercatat sebagai pengiriman terbesar, Vivo sebagai pertumbuhan tertinggi dalam kategori ini.
Jensen Ooi, Senior Market Analyst, Client Devices, IDC ASEAN, menuturkan pada 2018, vendor lokal akan terus merasakan dampaknya sebagaimana pengguna secara bertahap mengubah preferensi mereka menjadi merek yang lebih popular dan lebih bersedia untuk berinvestasi dalam meningkatkan smartphone midrange berlayar besar.
"Sebagian besar akan segera dilengkapi dengan fitur menarik, seperti dual camera, bezel tipis, on-device Artificial Intelligence (AI) dan sebagainya. Agar tetap kompetitif, kami berharap vendor lokal dapat mengirimkan smartphone dengan beberapa fitur ini juga," kata Ooi dalam keterangan tertulisnya.
"Dan mengenalkan perangkat yang disertakan dengan Android Orea 'Go edition' sambil menjaga harga tetap terjangkau kurang dari USD 200 agar sesuai dengan budget target segment lokal mereka," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar