Agen Togel Online Indonesia Terpercaya | - Pangerantoto.com

Bandar togel online, Togel Hongkong Singapura Terbaik Teraman & Terpercaya. Hasil Togel Hongkong, Singapura, MGM, Damascus, Hainan, Denmark, Bahama, Oregon

Breaking

Rabu, 21 Maret 2018

Bendera Malaysia Dikira Simbol ISIS, Pria Malaysia Diselidiki FBI

Bendera Malaysia Dikira Simbol ISIS, Pria Malaysia Diselidiki FBI

 Missouri - Seorang pria Malaysia di Kansas City, Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan hukum karena merasa didiskriminasi. Praktik diskriminasi itu dirasakan usai bendera Malaysia yang dipajangnya saat pesta kebun salah dikira sebagai simbol militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (21/3/2018), gugatan hukum diajukan seorang warga Malaysia bernama Munir Zainal yang berprofesi sebagai insinyur dan tinggal di AS. Gugatan ini terkait insiden yang terjadi saat Munir menggelar pesta di sebuah danau di Kansas, tahun lalu.

Saat itu, Munir menyewa sebuah danau rekreasional yang dikelola oleh Spirit Boeing Employees' Association (SBEA) untuk menjadi lokasi pesta kebun yang digelarnya. Kebanyakan dari 45 tamu yang hadir merupakan warga muslim dan beberapa wanita memakai hijab. 


Sebuah bendera Malaysia juga dikibarkan dalam pesta itu, untuk merayakan 60 tahun kemerdekaan Malaysia. Para tamu pesta bergiliran mengambil foto dengan bendera Malaysia itu. 

Pada September 2017, Munir menyadari dirinya dilaporkan ke Biro Investigasi Federal (FBI) terkait pestanya itu. Usut punya usut, seseorang yang disebut sebagai pegawai di danau rekreasional itu melapor kepada SBEA soal keberadaan kelompok yang 'berpakaian muslim' dan memajang 'sebuah bendera Amerika yang dinodai dengan simbol-simbol ISIS'.

Gugatan hukum menyebut orang yang melaporkan Munir adalah seorang park ranger atau penjaga kawasan danau itu. Park ranger ini menjadi salah satu tergugat dalam gugatan hukum Munir yang dilayangkan Jumat (16/3) lalu. SBEA juga menjadi pihak tergugat.


Dalam laporannya, park ranger yang tidak disebut namanya itu menyebut Munir dan tamu-tamunya memiliki sebuah bendera ISIS. Bersama pihak SBEA, park ranger itu melapor ke tim keamanan maskapai Spirit, yang kemudian melapor ke FBI. 

Sekitar sebulan kemudian, seorang agen khusus FBI mengabarkan kepada Munir soal penyelidikan yang telah dilakukan pihaknya. Agen FBI itu memberitahu Munir bahwa pihaknya menyatakan bendera yang dipermasalahkan adalah bendera nasional Malaysia. Kepada Munir, agen itu juga menyatakan niat untuk merekomendasikan kepada otoritas FBI agar penyelidikan diakhiri.

Namun pada Januari 2018, Munir mendapati dirinya dilarang menyewa fasilitas di kawasan danau rekreasional yang sama. Penyebabnya adalah insiden tahun 2017 yang menyeret dirinya. Merasa didiskriminasi, Munir yang didampingi Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) mengajukan gugatan hukum. 


Gugatan itu menekankan rasa cemas dan stres yang dialami Munir usai insiden di danau Kansas dan dirinya yang sempat diselidiki FBI. "Dia khawatir bahwa penyelidikan bisa berdampak pada status permanent residence miliknya yang sah," sebut dokumen gugatan itu.

"Dia juga merasa tertekan dan malu atas pengalamannya dituding hanya karena etnis, ras dan agamanya," imbuh dokumen itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar